Apresiasi Tinggi Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko untuk AKP Fridinari Kameo, Melati Pagar Bangsa Penjaga Harapan Perempuan dan Anak
Kupang, NTT - Di antara rentetan kisah pengabdian Polri, nama AKP Fridinari Dilliyana Kameo, S.H. muncul sebagai salah satu sosok yang menghidupkan kembali makna sejati tugas kepolisian: melindungi mereka yang lemah, mendampingi mereka yang rapuh, dan memastikan hukum berjalan dengan hati nurani.
Perjalanan panjang Polwan asal Nusa Tenggara Timur ini dimulai ketika ia bergabung sebagai Bintara Polwan Angkatan 22 tahun 1998/1999. Penempatan pertamanya berlangsung di tengah gejolak sejarah: Polda Timor-Timur, Maret 1999—sebuah tugas yang dipercayakan sesuai daerah asal pengiriman. Setelah area tersebut memasuki masa transisi, ia dipindahkan ke Polda NTT, bertugas di Polres Kupang selama satu tahun.
Namun panggilan untuk mengabdi pada isu yang lebih sensitif—yakni perempuan dan anak—muncul pada tahun 2001. Kala itu dibentuk Ruang Pelayanan Khusus, dan ia dipercaya menempati Unit Pelayanan Khusus (PPA). Di sinilah jejak pengabdiannya mulai menoreh sejarah panjang.
Perjalanan Karier dan Pendidikan Kejuruan
Dedikasi Fridinari pada penanganan kasus perempuan dan anak bukan muncul tiba-tiba. Ia membekali dirinya dengan berbagai kejuruan dan pelatihan profesional:
Kejuruan
• Dikjurdas Serse – 2001
• Dikjur PPA Sepolwan – 2002
• Dikjur Perwira PPA – 2016
Pelatihan
• Transnational Crime Investigation & Vulnerable Witness Interviewing (JCLEG) – 2013
• Pelatihan Sistem Peradilan Pidana Anak Kemenkumham – 2016
• Pelatihan Linguistik Forensik bagi Penyidik Polri
• Latpuan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan Berbasis Gender dan Kekerasan Seksual – 2023
• Training for Frontline Officer on Investigating Trafficking in Persons (JCLEG) – 2023
• Sertifikasi Kompetensi Penyidik Tindak Pidana Perempuan dan Anak
Setelah menyelesaikan Sekolah Inspektur Polisi tahun 2015, ia kembali mengabdikan diri di Polres Kupang sebagai Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Tahun 2020, ia kembali bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTT, memperkuat investigasi kasus-kasus yang mengancam keamanan perempuan dan anak.
Tugas yang Tak Hanya Tentang Hukum, Tetapi Tentang Nurani
Mengemban tugas sebagai penyidik PPA bukan sekadar pekerjaan baginya—itu adalah panggilan sebagai seorang ibu.
Ketika korban belum mendapatkan rumah aman, ia tidak ragu membawanya ke rumah. Pernah satu anak korban kekerasan oleh ayah kandung dan ibu tiri tinggal bersamanya sejak 2022—anak itu kini bersekolah di kelas 3 SD.
“Ada kalanya saya harus menjadi penyidik, kakak, ibu, sekaligus pelindung,” tuturnya. “Karena penyidik tidak hanya menyelesaikan berkas perkara, tetapi memastikan korban tetap hidup dengan martabat.”
Menggerakkan Anak Muda dan Komunitas
Dalam berbagai kegiatan, Fridinari aktif hadir bersama anak-anak muda yang peduli isu perempuan dan anak. Para pengacara muda, komunitas sosial, serta organisasi kepemudaan sering mengundangnya sebagai narasumber. Mereka percaya bahwa suara anak muda adalah kekuatan besar untuk:
• menciptakan ruang aman bagi perempuan,
• menghapus kekerasan berbasis gender,
• membangun budaya saling melindungi.
Atas kiprahnya, ia sering mendapatkan penghargaan, salah satunya dari Ketua Bhayangkari NTT, Ibu Vily Rudi Darmoko—sebuah bentuk apresiasi atas komitmennya yang tidak pernah pudar, meski ia juga merupakan istri polisi dan ibu dari anak-anaknya.
Pengungkapan Kasus dan Ketegasan Penegakan Hukum
Saat bertugas di Polres Kupang, bersama Kapolres, Kasat Reskrim, dan tim, ia berhasil mengungkap sejumlah kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan jaringan hingga ke Malaysia.
Bukan tugas mudah, tetapi ia selalu percaya bahwa penegakan hukum yang tegas adalah cara memberi efek jera bagi pelaku dan perlindungan bagi korban.
Menjadi Inspirasi bagi Perempuan NTT
Tahun 2023, ia menerima undangan khusus dari sebuah gereja di TTS yang dipimpin Pendeta Sepri Adonis. Gereja tersebut memiliki sekolah khusus perempuan—mama-mama yang ingin bangkit dari buta huruf, belajar berbicara di depan umum, dan menjadi pemimpin dalam komunitas mereka.
Di hadapan para mama itu, Fridinari berbicara tentang keberanian, pendidikan, kepemimpinan, dan pentingnya melawan budaya patriarki yang masih kuat. Kehadirannya menjadi api penyulut semangat—bahwa perempuan NTT dapat memimpin, bersuara, dan mengubah masa depan.
Peran Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
Baginya, perempuan adalah fondasi pertama dalam keluarga.
“Mama adalah sekolah pertama bagi anak. Jika perempuan punya pendidikan yang cukup, ia melahirkan generasi pemimpin.”
Karena itu, ia mendorong perempuan NTT untuk meningkatkan kapasitas diri, memutus lingkaran keterbelakangan, dan memperjuangkan kesetaraan gender.
Program dan Rencana Pengabdian Ke Depan
1. Kampanye Stop Kekerasan Perempuan dan Anak secara berkelanjutan.
2. Mendorong legalitas pernikahan bagi pasangan yang telah hidup bersama—demi melindungi hak perempuan dan anak. Sejak 2019 hingga 2025, ia telah menjadi saksi pernikahan bagi 16 pasangan.
3. Penanganan stunting, bekerja sama dengan puskesmas dan donor, sambil melawan stigma bahwa stunting adalah “hal biasa”.
Pesan untuk Perempuan dan Anak Muda
“Percayalah pada dirimu. Teruslah belajar, berjuang, dan buktikan bahwa perempuan mampu. Kita punya hak yang sama untuk bermimpi dan untuk berhasil.”
Nilai-Nilai yang Ia Junjung dalam Pelayanan Sosial yakni Profesionalisme, empati dan menghormati hak setiap orang.
Sebagai Polwan, istri polisi, dan ibu, ia memaknai hidup dalam satu kalimat yang kini menjadi semboyangnya:
“Jadilah Melati Pagar Bangsa, bukan sekadar penghias taman.”
“Jadilah perempuan yang mampu berkiprah, berprestasi, memimpin, dan tetap setia pada kodrat sebagai istri dan ibu.”
Bagi NTT, AKP Fridinari Dilliyana Kameo, S.H. bukan sekadar aparat penegak hukum—ia adalah inspirasi, pelindung, dan cahaya harapan bagi perempuan dan anak di Tanah Timor.
Apresiasi Kapolda NTT
Kapolda NTT, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko., S.I.K., M.Si., melalui Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H. dalam kesempatan terpisah memberikan apresiasi khusus atas pengabdian AKP Fridinari.
“AKP Fridinari adalah contoh nyata Polwan yang bekerja dengan integritas, keberanian, dan empati. Dedikasinya dalam melindungi perempuan dan anak tidak hanya menguatkan institusi Polri, tetapi juga memberi harapan bagi masyarakat NTT. Kami sangat menghargai pengabdiannya, dan ia layak menjadi teladan bagi anggota lainnya.”

Humas Polres Belu

